RANGKUMAN RPS 11-15 PENELITIAN PENDIDIKAN
A.
Pengertian
Metode Ilmiah
Metode
ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis
melalui bukti fisis. Pada ilmu fisika, metode ilmiah
memastikan didapatkannya suatu kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan
tersusun secara sistematis. Jika tidak dilakukan metode ilmiah maka
eksperimen-eksperimen yang dilakukan akan meragukan dan tidak dapat ditetapkan
hukum atau rumus yang jelas akan terjadinya suatu fenomena fisis.
B. Unsur-unsur
Metode Ilmiah
1.
Karakterisasi,
Identifikasi sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti dengan
pengamatan dan pengukuran.
2.
Hipotesis, Dugaan
teoritis sementara yang menjelaskan hasil pengukuran
3.
Prediksi, Deduksi logis
dari hipotesis
4.
Eksperimen, Pengujian atas
hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis
5.
Evaluasi dan
pengulangan, Penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar hasil
yang didapat saat eksperimen, dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila
tidak didapatkan hasil yang sesuai.
C.
Kriteria Metode
Ilmiah
- Berdasarkan fakta
Analisis
dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta yang
nyata terjadi, bukan dari opini-opini
peneliti saja.
- Bebas dari
prasangka
Saat
melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh
memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun
diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
- Menggunakan
prinsip-prinsip analisis
Penarikan
kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip analisis.
Hal ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam
menjelaskan suatu fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan
diantaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
- Perumusan Masalah
atau pembuatan hipotesis
Metode
ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis
penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
- Menggunakan
ukuran objektif
Hasil
eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal
ini ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang,
dan seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran
objektif adalah satuan-satuan internasional seperti meter untuk
mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran
subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya,
seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.
- Menggunakan
teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik
kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat
dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga
digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan
dengan suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan
secara kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya
dinyatakan secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari).
D. Karakteristik
Metode Ilmiah
- Bersifat kritis
dan analitis
Metode
ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk
mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
2. Bersifat
logis
Metode
ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan
logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
3. Bersifat
obyektif
Hasil-hasil
yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak
eksklusif hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil
rekayasa.
4. Bersifat
empiris
Hasil
didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau
berbasis hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.
5. Bersifat
konseptual
Berfokus
pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian
bukan terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara
nyata, tetapi juga penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan
kaitan diantaranya.
E.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
- Observasi
Awal
Peneliti
mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan
karakterisasi objek dan analisis terhadap sifat-sifatnya.
- Identifikasi
Masalah
Menemukan
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
- Perumusan
hipotesis
Membuat
rumusan awal yang menjelaskan permasalahan yang ingin diangkat. Hipotesis
bersifat sementara karena belum adanya hasil objektif dari eksperimen, oleh
karena itu hipotesis tidak bisa dijadikan kesimpulan hasil penelitian ilmiah.
- Eksperimen
Percobaan-percobaan
yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang ingin diidentifikasi.
Eksperimen yang umum dilakukan adalah rekayasa penciptaan ulang permasalahan,
dengan kata lain peneliti meniru proses terjadinya permasalahan yang diteliti.
Pada eksperimen variabel-variabel yang berpengaruh pada proses fisis
dikendalikan sebaik mungkin, sehingga peneliti benar-benar mengetahui faktor
apa saja yang berpengaruh pada hasil eksperimen tersebut.
- Analisis
Hasil
Peneliti
melakukan analisis terhadap hasil eksperimen. Analisis ini dikembangkan dari
rumusan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, terutama apakah hipotesis yang
dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Jika
terdapat hubungan yang jelas atau kesesuaian antara hasil eksperimen dengan
hipotesis, maka hasil analisis dapat dijadikan sebagai dasar penarikan
kesimpulan. Jika tidak, maka dilakukan pengulangan langkah-langkah sebelumnya.
Pengulangan dapat dilakukan dari tahapan perumusan hipotesis atau dari tahap
eksperimen.
- Penarikan
kesimpulan
Penarikan
kesimpulan menjadi penutup dari langkah-langkah penelitian dengan metode
ilmiah. Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti
dapat menarik kesimpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan
singkat. Kesimpulan sejatinya dibuat dengan jelas dan padat, menggambarkan inti
dari eksperimen dan tidak keluar dari eksperimen yang dilakukan.
Metodologi
penelitian merupakan sebuah proses ilmiah berupa cara untuk memperoleh data
yang dapat digunakan dalam kepentingan penelitian ilmiah. Suatu metodologi
adalah analisis teoretis tentang suatu metode. Sedangkan penelitian merupakan
penyelidikan secara ilmiah dan sistematis dalam rangka mengembangkan
pengetahuan.
Tujuan penelitian adalah mendapatkan suatu
rumusan hasil dari suatu penelitian melalui proses mencari, menemukan,
mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan. Selain itu, penelitian
digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.
Suatu penelitian dapat dikategorikan baik bila
memenuhi unsur seperti spesifik, terbatas, bisa diukur, dan bisa diperiksa
dengan menunjukkan hasil penelitian.
Berikut ini beberapa tujuan penelitian secara yaitu:
- Untuk
mendapatkan pengetahuan baru dalam beberapa bidang.
- Untuk
mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
- Menguji
kebenaran dari pengetahuan sudah ada.
Untuk tujuan penelitian secara rinci terbagi
menjadi 2 jenis. Untuk penjelasan selengkapnya sebagai berikut:
1. Tujuan
penelitian ilmiah
Secara ilmiah, penelitian merupakan usaha untuk
mengetahui sesuatu hal. Namun, pengetahuan yang didapat tidak dapat
dimanfaatkan secara langsung. Nama lain dari kegiatan ini adalah basic research
atau juga pure research.
2. Tujuan
penelitian praktis
Tujuan praktis dalam penelitian adalah hasil yang
bisa dimanfaatkan langsung dalam kehidupan. Penelitian ini disebut juga dengan
applied research, sebuah penelitian untuk menetapkan nilai terhadap suatu
barang. Contohnya adalah dalam penentuan harga barang yang akan dijual. Selain
itu ada beberapa tujuan, yaitu:
a. Tujuan
eksplorati, Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rangka menemukan
pengatahuan yang baru dan belum pernah ada.
b. Tujuan
verivikatif, Untuk menguji kebenaran yang didapatkan dari kegiatan penelitian
yang telah ada.
c. Tujuan
pengembangan (development), Untuk mengembangkan dan menggali lebih dalam suatu
konsep yang sedang dikembangkan.
A.
Manfaat
Penelitian
Dengan
mempelajari mengenai metode penelitian maka akan ada manfaat dari ilmu ini.
beberapa manfaat metodologi penelitian sebagai berikut:
1. Mampu
menyusun karya tulis yang baik, bisa dalam bentuk paper, skripsi, dan beberapa
karya ilmiah.
2. Memahami
tujuan penting dari riset atau penelitian. Sehingga dapat menyusun keputusan
dengan tepat.
3. Mampu
menilai hasil penelitian yang telah ada. Seperti untuk mengukur kebenaran dari
hasil penelitian.
B.
Pendekatan
penelitian
Pendekatan
penelitian menurut Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnsto. Mereka
berpendapat bahwa kendati bermacam-macam, pendekatan penelitian bisa dibagi
menjadi 2 kelompok, sebagai berikut:
1.
Pendekatan Kualitatif
Pendekatan
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada penilaian angka-angka terhadap
permasalahan yang sedang diteliti.
2.
Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan
penelitian kualitatif menekankan pada penjelasan deskriptif terhadap permasalah
yang sedang diteliti.
C.
Jenis jenis
Penelitian
Penelitian berdasarkan tujuan
1. Penelitian
Eksploratoris
Penelitian
eksploratoris merupakan penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang tidak
familiar dengan masalah yang diteliti. Sesuatu yang diteliti merupakan hal baru
serta belum banyak yang mengulas mengenai hasil penelitian tersebut.
2.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif merupakan tujuan penelitian untuk memberikan penjelasan mengenai
suatu permasalah sosial yang menjadi objek penelitian. Pada penelitian jenis
ini umumnya mendeskripsikan suatu permasalahan berdasakan beberapa indikator
yang dijadikan dasar penentuan adanya permasalah atau tidak.
3. Penelitian
Eksplanatoris
Penelitian
eksplanatoris merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan
jawaban atas suatu permasalahan sosial dengan permasalaha sosial yang lainnya.
Seperti suatu variable berhubngan dengan variable lainnya atau tidak. Bisa
dikatakan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hipotesis yang diketengahkan
oleh peneliti.
Penelitian yang Dibedakan Atas Dasar Kegunaannya
1.
Penelitian Murni
Penelitian
murni bertujuan untuk mengembangkan sebuah ide, konsep atau teori, menguji
serta mengkaji hipotesis. Dan juga untuk menguji kebenaran suatu teori yang
telah ada.
2.
Penelitian Terapan
Penelitia
terapan bertujuan untuk memecahkan atau menyelesaikan solusi dari suatu
permasalahan pada suatu komunitas masyarakat. Fungsi dari penelitian ini
bersifat praktis, yaitu untuk mendapatkan solusi dari suatu permasalahan.
3.
Penelitian Aksi
Penelitian
aksi bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan tindakan
secara nyata supaya segera mendapatkan solusi yang terbaik.
4.
Penelitian Kebijakan
Penelitian
kebijakan bertujuan untuk menentuan suatu kebijakan berdasarkan data dan fakta
lapangan. Hasil dari penelitian ini berupa peraturan, undang-undang, surat
keputusan, dan segala hal yang memiliki kekuatan hukum
5.
Penelitian Evaluasi
Penelitian
evaluasi bertujuan untuk memberikan nilai pada suatu program, kegiatan, dan
kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat.
D.
Macam macam
Metode Penelitian
1.
Metode Historis
Metode
historis memiliki kegunaan untuk merekonstruksi masa lampu secara sistematis
dan obyektif. Melalui cara pengumpulan data, menilai, verifikasi dan
mensintesiskan bukti lapangan. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan
kesimpulan yang kuat dalam hubungan antar hipotesis.
Dalam
pengunaan metode historis, dilakukan peneliti ilmuwan sosial yang telah
mengajukan beberapa pertanyaan terbuka terhadap suatu kejadian masa lampau.
Selanjutnya memberikan beberapa jawaban dengan beberapa data dan kata yang
telah disusun dalam format paradigma penjelesan.
Sehingga penelitian yang memakai metode
historis adalah sebuah penelitian yang sangat kritis terhadap keadaan dan
perkembangan sosial. Selain itu juga pengalaman masa lampau dan meninmbang
dengan teliti, hati-hati pada setiap sumber-sumber sejarah, ditambah dalam
menginterprestasikannya.
2.
Metode Deskriptif
Metode
dekripsi memiliki tujuan untuk mengumpulkan data secara rinci dan aktual.
Didalam penelitian ini menjelaskan gejala-gejala yang telah ada seperti
mengenali masalah dan memeriksa kondisi serta pratek yang masih berlaku.
Penelitian ini juga membuat komparasi atau perbandingan mengenai yang dilakukan
dalam menentukan solusi menghadipi suatu permasalahn. Kemudian mempelajari
pengalaman mereka dalam menentukan rencana ke depan.
Sehingga
dalam menggunakan metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
secara sistematis suatu fakta tertentu secara aktual dan teliti. Selain itu
metode ini juga tidak sekadar menjabarkan analisa namun juga memadukan dari
klasifikasi dan organisasi.
Bisa
disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode dalam mencari dan
menemukan suatu teori. Sehingga dalam prakteknya, metode ini lebih menekankan
pada observasi lapangan dengan kondisi alamiah.
3.
Metode Korelasional
Metode
korelasi merupakan metode dengan cara menjelaskan hubungan dari satu variabel
dengan variabel yang lain. Dalam proses menemukan hubungan itu disebut
korelasi. Sehingga metode ini merupakan mencari hubungan antara variabel yang
sedang diteliti.
Tujuan
dari metode korelasi adalah untuk mendapatkan data sejauh mana variabel
tertentu mempengaruhi atau memiliki hubungan dengan variabel yang lain. Bila
ada dua variabel disebut dengan korelasi sederhana dan apabila lebih dari dua
maka disebut korelasi berganda. Sedangkan dalam penentuan hubungan atau
korelasi dua variable menggunakan koefisien korelasi atau determinasi.
4.
Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu jenis metode penelitian yang
memungkinkan peneliti untuk mengubah variabel serta meniliti akibat yang
terjadi. Pada prakteknya beberapa variabel akan dikontrol, sehingga variable
yang tidak termasuk di dalamnya dapat dihilangkan. Tujuan dari metode
eksperimental adalah untuk mencari serta mendapatkan korelasi sebab-akibat
dengan memenipulas beberapa variabel. Hal ini dilakukan pada kelompok
eksperimental selanjutnya membandingkan hasil yang didapatkan dengan kelompok
yang tidak dimanipulasi variabelnya.Yang dimaksud manipulasi merupakan mengubah
secara sistemtis sifat-sifat dan nilai variabel bebas. Sedangkan kontrol ialah
kunci dari metode ini, karena tanpa adanya kontrol akan menghasilkan data yang
kurang akurat.
5.
Metode Kuasi Eksperimental
Metode
kuasi eksperimental merupakan perkembangan dari metode eksperimental. Bedanya
dalam peneliti ini, peneliti tidak bisa mengatur secara sepihak terhadap
variabel bebas.
Ada
beberapa ciri utama untuk mengetahui metode kuasi eksperimental. Penjelasannya
sebagai berikut :
a. Peneliti
tidak boleh meletakkan subjek secara acarea pada kelompok eksperimental atau
kelompok kontrol. Namun, penelit daoat mencari kelompok subjek yang didalamnya
terdapat variabel bebas atau kelompok lain yang tida terdapat variabel bebas.
b. Peneliti
tidak bisa memakai variabel bebes sekehendaknya.
E.
Metode
Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif adalah sebuah metode penelitian yang menekankan pada
pemahaman yang mendalam terhadap suatu permasalahan tertentu. Penelitian
kualitatif juga merupakan penelitian riset yang bersifat deskripsi, dan lebih
banyak menggunakan analisis serta menekankan pada proses pemaknaan.
Tujuan
metode kualitatif adalah untuk memahami secara mendalam dan keseluruhan pada
suatu permasalahn yang sedang diteliti secara mendetail.
Ciri-Ciri
Penelitian Kualitatif
- Lingkungan
dijadikan sebagai sumber data
Penelitian
kualitatif menggunakan lingkungan alami sebagai sumber informasi atau data.
Selain itu, kajian dalam penelitian ini umumnya juga mengenai peristiwa yang
sedang terjadi dalam suatu komunitas sosial tertentu.
Pelaksanaan
penelitian bisa dilakukan secara langusng terhadap lingkungan tempat terjadinya
suatu peristiwa. Secara garis besar tahapan yang dilakukan seperti pengamatan,
mencatat, menggali informasi dari sumber yang terkait peristiwa yang sedang
dikaji.
- Miliki
sifat deskriptif analitik
Kumpulan
data yang telah diperoleh dari pengamatan di lapangan disusun oleh peneliti.
Data tersebut dapat diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan analisa
kejadian. Kemudian peneliti menganalisa data dengan cara menambah referensi
sumber. Dan selanjutnya data tersebut dibandingan dengan yang sebelumnya pernah
ada.
- Menekankan
pada proses penelitian
Data
yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif berhubungan dengan pertayaan untuk
menjelasakan mengenai proses, bukan pada hasil dari penelitian. Yang dimaksud
pertanyaan ini lebih mengenai penjelasan keadaan yang asli mengenai kegiatan,
tahapan, dan prosedur. Selain itu juga pertanyaan mengenai alasan dan interaksi
yang dilakukan saat kejadian.
- Bersifat
Induktif
Penelitian
kualitatif dimulai dengan data lapoangan atau fakta empiris. Setiap peneliti
akan terjun langsung ke lapangan guna memngetahui proses penemuan yang saat itu
terjadi. Hal dilakukan peneliti adalah dengan membuat catatan, mengalisis,
membuat laporan dan selanjutnya membuah kesimpulan dari proses tersebut.
- Mengutamakan
Makna
Makna
atau nilai disini adalah ungkapan dari persepsi orang terhadap suatu kejadian
yang sedang diteliti. Sehingga salah satu sumber informasi adalah pendapat
orang yang memiliki hubungan dengan peristiwa yang diteliti.
Seorang
peneliti juga harus mencari bahan perbandingan agar memiliki kesimpulan yang
bersumber dari presepsi banyak orang. Seperti berupa keterangan suatu peristiwa
yang telah terjadi.
Komentar
Posting Komentar